Saturday, June 04, 2011
Anugerah Terindah
Tanggal 13 Mei 2011 Jumat Legi menjadi hari yang terindah dan sakit yang pernah gw rasain. Ya... Aku ngelahirin anak pertama. Anak perempuan dengan berat berat 3,3 kg dan panjang 53 cm.
Sebelumnya dokter memperkirakan kelahiran seharusnya tanggal 10 Mei 2011. Tapi tnyata si genduk "panggilan saat di kandungan" tidak keluar juga. Akhir hari Kamis 12 Mei diputuskan untuk dilakukan induksi alias dirangsang. Pukul 09.00 kurang saat aku disuntik obat perangsang. Rasanya tidak ada pengaruh sama sekali. Aku sama sekali ngga ngerasain sakit sama sekali. Dan setiap kali bidan dateng ke kamar. Aku menjawab belum ngerasain apa2. Dan asal tau saja ni.. setiap jam perangsang akan disuntikkan ke tubuh melalui infus dan dikasih obat perangsang dari mulut. Ah banyak lah obat2an itu masuk ke tubuh aku.
Sampai pukul 01.30 dini hari tanggal 13 Mei ketuban aku pecah. Saat itu aku belum juga ngerasain sakit. Baru subuh baru kerasa sakit.
Mau tau rasanya sakit saat melahirkan itu. Seperti kram mens. Tapi rasanya berulang-ulang dan sering. Kamu akan merasakan dalam waktu yang sangat lama. Jadi buseeet parah dah. Rasa sakitnya pinggang seperti mau copot dan krues2 di perut bawah.
Rasa sakit itu akan berasa terus menerus sampai pembukaan makin lebar. Karena aku udah pecah ketuban duluan. Jadi bidan menyarankan tiduran saja. Sampai dirasa pembukaannya cukup.
Tapi sampai pukul 14.00 pembukaan aku cuma 2 saja. Artinya itu sudah sekitar 13 jam. Dan ketuban tidak habis2nya keluar. Bidan bilang sih bisa. Tapi dokter juga ngga yakin juga. Akhirnya diputuskan untuk operasi. Pukul 16.00 WIB di rumah sakit umum daerah Pacitan.
Waktu operasi cukup 10 menit untuk mengeluarkan bayi dalam perut.
Ya ampun bayangkan dengan waktu mules2 gak keruan yang aku rasain selama 13 jam.
Dan akhirnya pukul 16.15 lahirlah bayi perempuan bernama Vanya Nur Syifa. Artinya "Anugerah terindah yang menjadi cahaya kesembuhan" untuk aku dan Asep tentunya..
Meski saat operasi waktu yang dibutuhkan memang tidak banyak dan ngga kerasa sakit. Tapi setelah operasi rasa sakitnya kabarnya lebih parah. Memang sih. Sampai 7 hari setelah operasi aku masih belum bisa jumpalitan sih. Tapi setelah itu sudah lumayan lah. Udah bisa ngapa2in.
Dan.. operasi caesar itu setelah sehari operasi harus segera latihan bergerak. Kalau enggak bisa jadi kaku2. Bahkan aku malah sesek napas akibatnya yang seharusnya tiga hari sudah bisa keluar dari rumah sakit. Harus nambah sehari untuk memastikan sesek napas aku ngga bikin masalah yang terlalu besar.
Oiya selama tiga hari di rumah sakit sebenarnya bisa saja mandi. Tapi jahitan jangan sampe kena air. Kalau engga bisa infeksi. Nah setelah diganti dengan plester tahan air. Baru bisa diguyur. Tapi ngga boleh disabun di daerah plester. Ataupun dikasih minyak kayu putih dll.
Nah setelah 7 hari. Kita diharuskan dateng ke dokter untuk check jahitan dan kondisi dalam perut. Kemudian, plester anti air itu akan dicopot dan diganti dengan kain kasa. Agar luka jahitan bisa kena udara. Selama empat hari jahitan tidak boleh kena air lagi. Setelah itu bisa mandi seperti biasa.
JAdi kurang lebih selama 11 hari rasa sakit tersebut sudah akan biasa lagi. Bahkan aku udah naik motor aja setelah itu. Hehehe. MAklum harus ngurus2 semuanya sendiri.
Pantangan dari operasi caesar itu ngga boleh angkat berat. Waktunya ngga bisa ditentukan. Jadi sampai tulisan ini ditulis pun masih belum boleh angkat berat2. Pantangan lain adalah ngga boleh hamil lagi sampe 2 tahun setelah operasi.
Untuk cepat mengeringkan bekas operasi. Biasanya akan disarankan untuk makan ikan kutuk alias gabus dan telur. Bahkan disuruh makan telur 2 butir setiap kali makan. Artinya harus makan enam setiap hari. Tapi aku ngga pernah tuh makan sampai enam butir setiap hari. Cuma makan ikan gabus aja. Itu juga cuma sampai berapa hari gitu.
Ya semoga tidak apa2... Sampai sekarang alhamdulilah udah ngerasa fit. Tapi tetep ngga boleh angkat berat.
oIYA biaya operasi total di RS PAcitan sekitar Rp 6 jutaan. Itu sudah pake kamar paling bagus di RS.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment