Thursday, November 13, 2014

Galau Sekolah Anak

Aku sekarang sedang galau. Antara pengen mindahin Vanya sekolah dari Al Fath atau lanjut. Maklum, bapake Vanya cenderung pasrah soal sekolah. Sedangkan aku pengen banget nyari2 sekolah yang mungkin lebih bagus dan murah. Pasalnya di Al Fath ini menurutku biasa aja. Trus kayak kurang keren gitu deh. Wakwak.. Maklum pas setahun lalu Vanya sekolah di Tumbletots trus nerusin ke Rights Step semacam banyak perkembangan deh.

Kalau di Alfath sih emang jadi pinter bacaan surat pendeknya. Tapi banyak banget sumbangan di Alfath ini dan emaknya banyak repooot deh. Intinya sih pengen nyari yang lebih bagus sih. Tapi yang murah jangan mahal2 banget gitu loh.

Sementara besok udah harus daftar TK ni Vanyaaa. Dan udah ada biaya2 yang harus dibayar. Mulai bayarnya sih masih Februari. Berikut rincian biaya Al Fath Cirendeu untuk tahun ajaran 2015-2016


TUITION FEE 2015/2016 : 
 
Registration Fee : Rp.200.000,-

NURSERY & PRESCHOOL (KB) Uang Pangkal : Rp. 4.250.000 ,-
BIAYA TAHUNAN : Iuran PTA : Rp. 150.000,
Uang Seragam: Rp. 125.000,-
Sumbangan : min Rp. 250.000,- max Rp. 2.000.000,-
BIAYA BULANAN : SPP : Rp. 600.000,-
Uang Media : Rp. 30.000,
Note: - Di Tahun kedua ada Biaya Daftar Ulang dari KB Kecil ke KB Besar : Rp. 750.000,-

RECEPTION A (TK A) : Uang Pangkal : Rp. 6.500.000 ,-
BIAYA TAHUNAN : Iuran PTA : Rp. 150.000,-
Iuran Komputer : Rp. 450.000,-
Uang Seragam: Rp. 475.000,-
Uang Buku Iqro : Rp. 10.000,-
Sumbangan : min Rp. 250.000,- max Rp. 2.000.000,-
BIAYA BULANAN : SPP : Rp. 650.000,-
Uang Media : Rp. 55.000,- Note: - Di Tahun kedua ada Biaya Daftar Ulang dari TKA Ke TKB : Rp. 1.000.000,-

RECEPTION B (TK B) :
Uang Pangkal : Rp. 5.000.000 ,- (UNTUK PINDAHAN)
BIAYA TAHUNAN :
Iuran PTA : Rp. 150.000,-
Iuran Komputer : Rp. 450.000,-
Uang Seragam: Rp. 475.000,-
Uang Buku Iqro : Rp. 10.000,-
Sumbangan : min Rp. 250.000,- max Rp. 2.000.000,-
BIAYA BULANAN : SPP : Rp. 650.000

Wednesday, June 11, 2014

Pindahan

Pindahan rumah itu capek banget ya. Dua hari kaki kayak senut senut saking capeknya.Tapi cukup bersyukur karena udah nyicil pindahan dikit-dikit sebelumnya. Kalau engga waduh bisa lebih dari satu truk. Ini aja masih ada beberapa barang yang tertinggal di kontrakan asofa. Terutama kura2 Vanya.



Tapi karena serumah ada empat orang. Jadi bisa bagi2 beres. Dua hari udah rampung lah.Ini sih juga berkat lemari bawah tangga tempat naroh segala macam perkakas yang digunakan dan tidak. Ya paling tidak rumah udah kelihatan rapi lah. Meski gak rapi banget. Paling suka ya uti. Soalnya bisa bereksperimen dengan kepengenannya dia. Beberapa rumah dengan sisi yang indah juga hasil karya dia.

 



Dua hari Vanya masih susah tidur di rumah baru. Tapi sekarang sudah mulai biasa. Tidurnya malah lebih cepet dari biasanya. Semoga gitu terus sampe Vanya sekolah. Amin.

Rumahpondokcabe menghadap ke timur. Jadi kalau pagi ampe siang panasnya minta ampun. Mending lah ya daripada menghadap ke barat. Kena sinar sore lebih panas kaka. Doanya. Semoga makin berkah yaaa...



Tuesday, June 03, 2014

Cara Lain Tetap Eksis

Hidup itu harus move on. Sama seperti poni yang terpotong terlalu pendek dan mulai bertumbuh.


Cara cepat untuk move on bisa dengan begini. Jepit rambut. Ehm postingan ini sepertinya kurang penting. Ya biarin lah ini kan biar tetap eksis dan bisa nampang di Blog sendiri. Wakakaka... Tapi beneran kagum abis poni tumbuh. Mayan lah. karena kemarin2 gak pede bener mampang poni. Padahal jidat juga sama lebarnya :'(








Sunday, June 01, 2014

Singgah di Sumber Hidangan Bandung


Ini tempat makan es krim zaman dulu. Lokasinya ada di Jalan Braga, Bandung. Tempatnya sih agak ngga nampak dari jalanan. Yang jelas di sekitarnya ada orang jualan lukisan gitu.

 
Kalau mengenai es krimnya sih aku ngga gitu suka. Lembut banget trus rasanya gitu gitu aja.
Trus di situ juga ada kue dan roti zaman dulu juga yang gak ada rasanya gitu. Tapi es krim rasa cokelatnya enak. Mungkin ini masalah selera. Dan yang paling anakku suka adalah roti dengan bentuk lucu. Dia pilih roti kura-kura. Selain kura-kura ada bentuk panda. Tapi roti ini tanpa rasa jadi ya kayak roti buaya gitu deh rasanya. Bagi anak zaman sekarang sih ngga gitu enak yaaaa...






Heeeemmmm. Kalau aku coba bandingkan dengan tempat makan es krim zaman dulu. Nomor satu tetap oen sih. Soalnya kalau Sumber Hidangan ini ngga terawat sama sekali. Jadi kesannya malah serem. Trus kalau cuma main suasana di sini juga ngga oke karena ya tua yang dibiarkan gitu jadi kelihatan kotor malah.




Tapi di sini ada beberapa barang yang jadul banget semacam alat hitung kasir kayak yang difoto itu. Trus ada radio gede banget.











Saturday, February 22, 2014

Cuma gitu doang

Hai apa kabar? 
Cuma itu kalimat yang diucapkan dia saat menyapaku. 
Baik. Kamu apa kabar? 
Cerita berlanjut hanya sekedar say hello dan bertukar kabar. 
Sampai akhirnya aku harus menghentikan pembicaran via jejaring sosial itu karena detlen. Kami bertukar pin bb karena itu yang dia punya. 
Pin received.. 

Pembicaraan yang standar dan membosankan namun ada satu hal yang membuat aku pengen menulis blog ini. Bahwa pin bb yang diminta dan bertukar dengan susah payah *ngetik pin susah kan booo. itu harus di delete dalam waktu sehari. Alasannya cuma satu, ehmmm "si Nyonya suka rese (atau apalah bahasa dia) jadi sepertinya kita gak bisa chating sering"

Heloooooo guys. That's simple conversation.. It's make your wife angry. 
Artinya pa???

Sampai akhirnya... Aku ingin berbuat jahat... Tapi engga ding.. 

foto diambil karena lucu dari kawanku. 

Sunday, January 26, 2014

Pengembang Kaltim Ciptayasa yang lelet

Tulisan ini mungkin jadi satu tulisan dari puncak kekesalan tentang rumah dan developer rumah. Hadeh. Aku sih berharapnya tulisan ini bisa jadi guidence si pencari rumah kalau nemuin developer yang sama denganku mikir dua kali untuk membeli rumah di kompleks ini.

Nama developernya, Kaltim Ciptayasa. Developer ini salah satu bagian dari perusahaan Badan Umum Milik Negara (BUMN) Pupuk Kaltim. Aku dan suami kemarin juga berharap developer ini oke lantaran menyandang BUMN ini. Ternyata kerjanya jauh dari harapan.

Aku ambil rumah di Green Residence, Pondok Cabe, Tangerang Selatan.Proses awal aku dan suami bayar downpayment dan mengurus proses KPR sebenernya udah dari Desember 2012-Januari 2013. Tapi ternyata kami baru bisa tandatangan akad KPR dengan BTN pada April 2013.

Kalau dari analisa aku dan suami, ini memang karena proyek sebelumnya belum kelar dikerjakan. Akibatnya, BTN menunda akad. Ini yang membuat aku agak menyesal kenapa tidak membatalkan saja. Sebab ternyata, itu menjadi berujung dalam proses pengerjaan rumah.

Kaltim Ciptayasa bukannya menjadikan proyek rumah yang sebelumnya cukup lelet menjadi pelajaran. Justru, mereka makin lelet saja membangun rumah.

Dari sejak akad, pada April rumah saya sampai saat ini belum juga diserahterimakan. Ya memang sih, si marketing namanya Ricka itu pengen segera menyerahkan rumah ke suami dan aku. Tapi kami belum mau, karena ternyata beberapa janji yang diberikan saat awal tak sama.

Yang katanya pagar pembatas dengan perumahan penduduk akan dibangun kembali. Ternyata ngga juga dibangun. Padahal kondisinya sudah sangat reyot. Wuih dan itu dibilang sama Ricka sebagai salah satu pekerjaan tambahan. Sayang banget aku ngga punya rekaman omongan dia kalau pagar pembatas dengan rumah penduduk adalah tanggungjawab dari pengembang. Huhu. Ini juga harus menjadi pelajaran bagi Anda calon pembeli rumah untuk merekam setiap pembicaraan dengan marketing.

Ya kalau hitungan rumah jadi, itu dari sejak akad pada April 2013 dan rumah yang katanya sudah jadi itu di Januari 2014. Jadi total pengerjaan rumah sembilan bulan. OMG. padahal dalam akad seharusnya rumah paling lambat selesai selama enam bulan.

Kondisi yang aku alami dari pengamatan lapangan di lokasi proyek terjadi semua costumer. Masalah yang sering muncul adalah tidak ada tukang yang membangun rumah. Kalau pun ada tukang, masalah yang sering muncul adalah si tukang tidak dipasok bahan bangunan. Ini sudah aku tanyakan kepada setiap tukang yang kerja di proyek Green Residence.

Sejak pembangunan rumah pada April 2013, kami sudah mengalami ganti tukang tiga sampai lima kali ganti tukang. Permasalahannya masih sama yakni tidak dipasok bahan baku.

Si karyawan di Kaltim Ciptayasa cabang Jakarta ini sungguh tidak mau kerja sepertinya jika tanpa kami tegur karena proyeknya lama sekali proses pembangunannya. Kalau sudah kami protes baru berjalan lagi proses pembangunan. Aku dan suami sangat heran. Kenapa tidak ada tanggungjawab perusahaan untuk segera menyelesaikan proses pembangunan tanpa diprotes sana-sini.

Si karyawan di Kaltim Ciptayasa cab Jakarta ini juga sungguh ribet sekali. Pernah kami ditanya warna cat yang ingin digunakan. Kami sudah bilang ingin menggunakan warna cat putih dan kuning. dan untuk cat luar kami sudah bilang memakai cat abu2. Tapi hasilnyaaaa. warna catnya seperti bangunan TK.. Kalau masukan tidak dipakai kenapa juga harus nanya2 warna cat. Analisa aku ini memang sebagai alasan kalau butuh waktu untuk nanya agar proses pembangunan terhenti sebentar.

Ya kalau pengin rumah segera terbangun dengan cepat. Sebaiknya tidak mengambil dari pengembang ini. Ini berdasar pengalaman aku. Mungkin bisa dijadikan pelajaran.