Sunday, December 20, 2009

Bapak

Kamis (17/12) saya di sms ibu. Dia bilang kalau bapak sudah ngga bisa jalan. Bapak menderita stroke sejak saya kelas 2 SD. Sejak itu bapak sering sekali masuk rumah sakit. Dia harus menjalani rawat inap dan jalan.

Bapak memang sangat kuat. Meski pernah stroke. Beliau masih bisa ngajari saya naik motor. Dia pekerja keras. Sifat itu juga yang membuatnya sakit stroke. Dia kecapean.

Saya ingat pertama kali dia sakit itu karena kecapean ngambil batu di depan rumah. Rumah saya baru dibangun saat itu. Karena keterbatasan biaya. Maka untuk menghemat biaya, Bapak mengumpulkan batu di bukit depan rumah. Semuanya dilakukan sendiri.

Kami sekeluarga juga turut membantu. Saya memecah batu menjadi bagian kecil-kecil menggunakan palu dari besi. Ibu juga. Sayangnya, setelah pekerjaan itu. Saya kehilangan bapak yang sehat.

Bapak ternyata mempunyai darah tinggi membuat dirinya stroke. Dia pernah terserang stroke dua kali. Pertama saat saya SD. Terakhir saat saya kuliah.

Saya sangat bangga dengan ibu saya yang sabar menemaninya setiap waktu. Jumat kemarin dia sms. Dia bilang akan melepaskan pekerjaannya menjadi guru dan akan menemani Bapak. Dan saya.. Saya masih menyukai pekerjaan saya.

Saya merasa sangat egois. Tapi saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.

No comments: